METODE CERAMAH
A. Pengertian
Ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. (Muhibbin Syah, 2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Selama ini banyak guru atau dosen atau bahkan semuanya yang menggunakan metode ceramah dalam mengajar, namun belum banyak yang menyadari apa sebenarnya metode ceramah itu. Pada metode ceramah, seorang pengajar adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab terhadap penyampaian materi kepada peserta didik, sehingga arah komunikasi cenderung hanya satu arah, yaitu dari pengajar ke peserta didik.
Dari pernyataan di atas, bukan berarti metode ceramah ini berada di bawah level metode-metode pembelajaran yang lain, melainkan metode ceramah ini tidak kalah dibanding metode-metode lainnya.
B. Tujuan Metode Ceramah
Berdasarkan pengertian di atas, jika seorang guru atau dosen ingin menggunakan metode ceramah, maka dia harus dapat mencapai tujuan yang telah dibuatnya.
Penggunaan metode ceramah memiliki beberapa tujuan. Tujuan penggunaan metode ceramah untuk pembelajaran sebagai berikut (Turney, dalam Moedjiono, dkk, 1996):
1. Mengarahkan siswa memperoleh pemahaman yang jelas tentang masalah yang dihadapi.
2. Membantu siswa memahami generalisasi, rules, prinsip berdasar penalaran dan objektivitas.
3. Melibatkan siswa dalam berpikir melalui pemecahan masalah.
4. Memperoleh umpan balik dari siswa tentang kualitas pemahamannya dan mengatasi kesalahpahaman.
5. Membantu siswa dalam apresiasi dan memproses penalaran serta penggunaan bukti dalam memecahkan keraguan.
Metode ceramah tidak efektif jika dilakukan dengan tujuan menggugah pendapat peserta didik atau bertujuan untuk merubah sikap peserta didik.
Metode ceramah lebih sesuai untuk menyampaikan materi yang banyak dan lebih mengarah kepada pemberian pengetahuan. Karena metode ini bersifat satu arah yaitu dari pengajar ke peserta didik.
C. Keterampilan Menggunakan Metode Ceramah
Agar pembelajaran yang dilakukan dengan metode ceramah dapat mencapai tujuan secara efektif, maka pengajar harus memiliki keterampilan dalan berceramah. Adapun keterampilan ceramah memiliki komponen berikut:
1. Komponen Kejelasan
Bahasa yang digunakan oleh guru harus lugas, sederhana dan tepat. Pengungkapan pernyataan-pernyataannya dari berbagai seginya, baik dari segi pilihan kata, pengucapan maupun volume dan intonasi suara hendaknya tepat.
Pilihan kata perlu disesuaiikan dengan perkembangan bahasa dan kemampuan nalar siswa. Kelancaran dalam mengungkapkan pernyataan sangat dibutuhkan untuk memudahkan peserta didik dalam menangkap keutuhan makna yang diceramahkan. Penggunaan kalimat harus logis dan sedapat mungkin menggunakan struktur kalimat yang sederhana.
2. Penggunaan Contoh
Pemahaman peserta didik tentang konsep, yang tidak lazim dan sulit, dapat ditingkatkan dengan menghubungkan konsep itu dengan situasi-situasi yang dialami peserta didik. Menggunakan bermacam contoh seperti: padanan-padanan verbal sederhana, diagram, sketsa gambar, benda, model, media audio visual dan sebagainya.
3. Penggunaan Penekanan
Selama memberikan penjelasan guru harus memusatkan perhatian peserta didik pada rincian-rincian masalah yang esensial dan mengurangi sedikit mungkin informasi yang tidak esensial. Misalnya menggunakan tanda-tanda verbal yang penting: “pertama”, “penting”, “dengarkan baik-baik”, “jangan lupa”, dan lain-lain.
4. Pemberian Umpan Balik
Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan pemahamannya atau memberi penjelasan hal yang membingungkan peserta didik. Ini dapat dilakukan dengan memberikan kepada peserta didik untuk bertanya atau menjawab pertanyaan guru.
D. Prinsip-Prinsip Penggunaan Metode Ceramah
Agar pelaksanaan metode ceramah efektif, maka ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh pengajar, yaitu:
1. Penyiapan bahan ceramah secara matang.
2. Pemberitahuan kepada siswa tujuan belajar yang akan dicapai.
3. Penggunaan bahan pengait untuk memahamkan anak tentang keterkaitan bahan ceramah dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik sebelumnya.
4. Penyajian penjelasan awal secara garis besar (review) materi yang akan diceramahkan.
5. Penyajian bahan ceramah diselingi tanya jawab, penggunaan peraga, ilustrasi, dan contoh yang relevan.
6. Penilaian bertahap pada setiap satuan bahasan.
7. Pemberian kesempatan kepada anak untuk mengajukan pertanyaan, tanggapan dan kritik.
8. Penciptaan hubungan pengajar dan peserta didik secara harmonis, terbuka, penuh humor, dan kegembiraan.
9. Penciptaan sosio-emosional kelas secara hangat.
10. Memberikan rangkuman, kesimpulan pada setiap akhir satuan bahasan dan akhir ceramah.
11. Memberikan tugas-tugas lanjutan kepada siswa.
E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah
1. Setiap metode pembelajaran yang digunakan oelh pengajar, tentunya memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Pada metode ceramah juga memiliki beberapa kelabihan diantaranya:
a. Praktis dari sisi persiapan dan media yang digunakan.
b. Efisien dari sisi waktu dan biaya.
c. Dapat menyampaikan materi yang banyak.
d. Mendorong pengajar menguasai materi.
e. Lebih mudah mengontrol kelas.
f. Peserta didik tidak perlu persiapan.
g. Peserta didik dapat langsung menerima ilmu pengetahuan.
h. Dapat diikuti oleh peserta didik dalam jumlah besar.
i. Mudah dilaksanakan. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
2. Tanpa mengecilkan kelebihan metode ceramah, metode yang hanya mengandalkan indera pendengaran sebagai alat belajar yang dominan ini, mempunyai beberapa kelemahan. Di antaranya adalah:
a. Mudah terganggu oleh hal-hal visual dan rentan terhadap kebisingan.
b. Faktor otak yang cepat melupakan informasi yang didapat dianggap sebagai hal yang dominan.
c. Membuat siswa menjadi pasif
d. Mengandung unsur paksaan kepada siswa.
e. Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan lambat menerimanya sedangkan anak yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme.
g. Jika dilakukan terlalu lama akan membosankan. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Zaini, Hisyam, dkk. 2006. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
hhtp://studynow.wodpross.com/2007/05/27/strategipengajaran-metodeceramah/